Kalau bapak sama anak pernah liat dokumenter alam, pasti ada adegan beruang nangkep salmon di sungai. Nah yang bikin unik, sering kali beruang cuma makan kepala dan bagian tertentu dari salmon, terus sisanya dibiarin gitu aja. Kok bisa gitu?
Kepala Salmon Paling Kaya Gizi
Bagian kepala dan kulit dekat otak salmon sendiri punya kandungan asam lemak omega-3, DHA, dan EPA yang tinggi. Konsentrasi lemak sehat di kepala salmon bisa 2–3 kali lipat lebih banyak dibanding bagian daging biasa. Jadi buat beruang, kepala salmon itu ibarat superfood package. Sekali gigit langsung dapat energi tinggi buat persiapan musim dingin.
Cerita Anak: Ikan Koki Pertama Mia
Naluri Efisiensi Energi
Beruang, terutama beruang grizzly, harus nimbun energi sebanyak mungkin sebelum hibernasi. Peneliti juga nemuin kalo beruang sering milih makan bagian ikan yang punya kandungan lemak tertinggi kayak kepala, kulit, atau bagian telur. Sementara bagian daging yang lebih kurus sering ditinggalin. Analoginya kayak bapak lagi laper berat, pasti langsung ambil bagian paling ngenyangin pan, bukan ngabisin garnish di pinggir piring.
Variasi Perilaku Tergantung Kondisi
Gak semua beruang selalu makan kepala ikan salmon doang. Kalau salmon melimpah, beruang jadi lebih boros dan pilih-pilih bagian paling bergizi. Kalau salmon langka, mereka bakal makan hampir semua badan ikan. Data lapangan dari National Park Service nunjukin pola ini jelas keliatan pas puncak migrasi salmon, beruang lebih sering ninggalin bagian tubuh yang rendah lemak.
Dampak Ekologis yang Positif
Uniknya, sisa salmon yang ditinggalin sama beruang gak sia-sia. Bangke ikan itu jadi sumber nutrisi buat hutan sekitar, nyuburin tanah, dan jadi makanan hewan lain kayak burung, serangga, bahkan tanaman, lewat siklus nitrogen. Ilmuwan nyebutnya fenomena ini sebagai salmon nutrient subsidy, yang berperan penting di ekosistem sungai dan hutan di kawasan Pasifik Utara.
Kenapa Lumut di Daerah Bogor dan Jogja Punya Warna yang Beda
Jadi, kenapa beruang cuma makan kepala salmon? Bukan karena buang-buang makanan, tapi justru karena pintar milih bagian paling bergizi, hemat energi, dan efektif buat bertahan hidup.
