Manusia emang paling males kalo udah dihadapkan dengan konflik, itu udah naluri manusia. Tapi dalam menjalani hidup, kita pasti akan bertemu dengan yang namanya konflik. BIar gak binung, ini saya ada cara biar bapak bisa menghadapi konfrontasi dengan efektif.
Konfrontasi bisa menjadi sesuatu yang sensitif dan emang berpotensi menimbulkan suasana yang kurang enak. Manusia emang paling males kalo udah dihadapkan dengan konflik, udah nalurinya manusia, pak. Tapi dalam menjalani hidup, kita pasti akan bertemu dengan yang namanya konflik. BIar bapak kaga “aduh biyungggg”, ini saya ada cara biar bapak bisa melakukan konfrontasi dengan efektif.
Jadi dengan percakapan yang konstruktif, bapak bisa melakukan konfrontasi dengan efektif. Caranya adalah bapak harus bilang secara “spesifik” apa yang bapak rasain ketika terjadi sebuah konflik. Jangan kebawa emosi seperti senang, sedih atau marah. Bapak harus menyampaikan secara spesifik, perilaku apa yang mereka lakuin sampe bikin bapak merasakan sesuatu perasaan (bisa marah, sedih, kesel, dan lainnya). Terus kasih tau lawan bicara bapak juga Impact-nya apa kalo orang yang bapak ajak bicara bikin bapak ngerasain suatu perasaan itu.
Kuncinya adalah dengan formulasi = Feelings + Behaviour + Impact. Dengan ini apa yang bapak sampaikan dalam konfrontasi akan lebih powerful. Urutannya gak terlalu ngaruh asalkan elemen-elemen ini ada.
Contohnya : “Ketika bapak hari Senin kemarin telat menghadiri meeting, saya merasa kecewa sama bapak. Dan concern saya kalo bapak selalu telat menghadiri meeting, kekecewaan saya bakal lebih besar dan saya jadi kehilangan kepercayaan sama bapak.”
Untuk lebih lengkapnya bapak bisa liat video dari Pak Simon Sinek ini,
Inget pak, konfrontasi emang bikin gak nyaman, tapi di beberapa situasi kita harus bisa menyampaikan atau menghadapi konfrontasi. Semoga video tadi bisa memberikan gambaran lebih jelas ya pak!
