Kenapa Ada Mitos Orang Sunda Gak Boleh Nikah Sama Orang Jawa?

Bacaan 2 menit

Di Indonesia, ngomongin pernikahan gak pernah lepas dari cerita-cerita orang tua zaman dulu. Ada yang bilang kalau menikah beda daerah bisa bawa sial. Ada juga yang bilang nanti gak cocok adatnya. Nah, salah satu mitos paling sering kita dengar adalah orang Sunda gak boleh nikah sama orang Jawa. Kenapa emangnya? Apa nanti piringnya bentrok pas makan pecel lele?

Asal muasalnya dari zaman kerajaan

majapahit

Mitos ini konon berakar dari sejarah panjang antara Kerajaan Sunda dan Majapahit di abad ke-14. Ada satu peristiwa besar namanya Perang Bubat. Singkatnya, ada salah satu Raja Majapahit yang namanya Prabu Hayam Wuruk pengen nikah sama Dyah Pitaloka yang di mana beliau ini putri Sunda pada saat itu. Raja Sunda datang ke Majapahit bawa rombongan buat nganterin putrinya. Tapi Gajah Mada yang jadi Mahapatih Majapahit, justru pengen pernikahan itu dianggap bentuk tunduknya Sunda ke Majapahit. Akhirnya salah paham besar yang ujung-ujungnya perang dan terjadi tragedi. Dari situ, masyarakat Sunda konon nyimpen luka. Dan secara turun-temurun, muncul keyakinan kalo nikah sama orang Jawa, nanti apes kayak zaman dulu. Padahal itu cerita sejarah 600 tahun lalu, udah beda bener sama hari ini. 

Inilah Alasan Kenapa Orang Keturunan Tionghoa Kebanyakan Lebih Kaya Daripada Orang Asli Indonesia

Istilah “Pamali” mulai muncul

orang sunda

Zaman dulu, nenek moyang kita gak semua bisa baca sejarah. Yang mereka tahu cuma ada kejadian besar yang bikin orang Sunda dan Jawa gak cocok. Dari situ lahirlah kalimat pamali, “Sunda jeung Jawa ulah kawin.” yang artinya orang Sunda dan Jawa jangan menikah. Bukan karena benci, tapi karena trauma sejarah yang diwarisin lewat cerita, bukan lewat data. Masalahnya, generasi berikutnya gak tahu konteksnya apaan, tapi nurut aja. Jadilah mitos panjang yang sampai sekarang masih sering nongol di obrolan keluarga.

Perbedaan karakter antara dua daerah

karakter orang Sunda dan Jawa

Nah, ini versi modernnya. Banyak yang bilang kalau orang Sunda dan Jawa itu gak cocok karena karakter orang Sunda dianggap lembut dan perasa, sedangkan orang Jawa dianggap tegas dan kalem tapi dominan. Padahal semua tergantung orangnya, bukan sukunya. Kalau dua-duanya keras kepala, ya Sunda sama Sunda pun bisa ribut tiap minggu.

Kenapa Karakter yang Kuat Lebih Bisa Dongkrak Kesuksesan di Dunia Kerja Ketimbang Punya Otak yang Pinter

Biar gimana pun, mitos juga bagian dari kearifan lokal. Zaman dulu, hal-hal kayak gitu jadi cara orang tua nyaring jodoh biar anaknya gak sembarangan nikah sama orang jauh. Maklum, dulu komunikasi susah, transport mahal, beda adat bisa bikin ribet. Tapi di zaman sekarang, alasan itu udah gak relevan. Kita bisa belajar adat dan bahasa lewat YouTube, bisa mudik pakai tol dalam sehari. Jadi alasan takut gak cocok adatnya, udah gak masuk akal lagi.

Ditulis oleh:
Atun Gorgom
Bacaan 2 menit
Dilihat :
15

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait