Pilihan Motif Batik Pernikahan yang Elegan dan Sarat Doa Baik

Bacaan 3 menit

Kalo warga ngikutin berita yang lagi rame, sekarang lagi banyak banget pernikahan tokoh-tokoh yang kita kenal harus berakhir kandas. Gak sedikit orang juga yang ngerasa kalo penggunaan motif batik yang digunakan pengantin jaman sekarang terkesan asal-asalan. Padahal motif batik punya banyak jenis, makna, dan doa. Berikut pilihan motif batik pernikahan yang baik dari segi makna dan doa.

Batik Parang, simbol kekuatan dan kesetiaan

Batik Parang

Asalnya sendiri dari Kerajaan Mataram di Jawa, khususnya dari daerah Yogyakarta dan Solo. Motif Parang dulunya cuma dipakai bangsawan Keraton, tapi sekarang banyak versi modern yang bisa dipakai siapa aja. Motif ini jadi salah satu yang paling legendaris. Bentuknya mirip ombak berulang tanpa putus melambangkan semangat dan cinta yang gak pernah berhenti. Filosofinya sendiri berangkat dari, “Cinta yang kuat harus terus bergerak, kayak ombak yang gak pernah berhenti nyium pantai.” Cocok banget buat warga yang mau ngasih kesan klasik, gagah, dan elegan. Biasanya dipakai untuk akad, resepsi formal, atau foto keluarga besar.

Batik Sidomukti, harapan hidup makmur dan bahagia

Batik Sidomukti

Motif batik klasik dari keraton Solo, Jawa Tengah. Kalau motif ini sering banget dipakai di acara ijab kabul. Bentuknya kotak dengan isian ornamen bunga dan burung, simbol dari kehidupan yang tenteram dan penuh rezeki. Filosofinya sendiri, “Mukti” artinya kebahagiaan dan kemakmuran, doa agar rumah tangga diberkahi lahir batin. Biasanya warnanya kalem, kayak coklat, krem, atau keemasan yang emang cocok buat suasana sakral tapi hangat. Kalau mau tampil klasik tapi adem dilihat, ini pilihan aman dan sarat makna.

12 Rekomendasi Kaos Polos Pria Brand Lokal

Batik Sidoasih, doa agar cinta selalu penuh kasih sayang

Batik sidoasih

Foto: Batik Prabuseno

Batik Sidoasih adalah salah satu batik keraton. Nama “Sidoasih” berasal dari kata sido yang artinya jadi dan asih yang artinya cinta. Secara keseluruhan artinya sederhana tapi dalam, yaitu semoga selalu jadi pasangan yang penuh kasih. Motif ini banyak dipakai oleh pengantin wanita Jawa Tengah dan Yogyakarta, karena melambangkan kelembutan, cinta, dan kesabaran. Warga bisa pilih motif Sidoasih kalau ingin tampil elegan dengan sentuhan romantis yang lembut, cocok juga untuk seragam keluarga inti pas pesta pernikahan nanti.

Batik Kawung, lambang kesucian dan ketenangan

Batik kawung

Motif ini berbentuk bulatan simetris menyerupai irisan buah kolang-kaling. Kesannya sederhana, tapi maknanya dalem banget. Filosofinya berasal dari, “Hati yang bersih dan pikiran yang jernih adalah pondasi rumah tangga.” Motif Kawung ini juga sering dipakai dalam acara pernikahan adat karena dianggap membawa energi ketulusan dan kesetaraan antara dua insan. Cocok buat warga yang pengen tampil sederhana tapi berwibawa.

Batik Truntum simbol cinta yang tumbuh kembali

Batik tantrum

Nah ini, Pak, salah satu motif paling romantis di dunia batik. Motif Truntum diciptakan oleh permaisuri Sunan Pakubuwono III untuk suaminya karena cintanya yang sempat redup, tapi akhirnya tumbuh lagi. Filosofinya sendiri dari, “Cinta yang sejati itu bukan yang sempurna, tapi yang mau tumbuh berdua dari awal lagi.” Makanya, motif ini sering dipakai oleh orang tua pengantin, sebagai lambang restu agar anak-anaknya punya cinta yang kuat dan abadi. Tapi banyak juga pasangan muda yang pakai di sesi foto prewedding karena motifnya lembut tapi penuh makna.

Batik Semen Rante, tanda ikatan yang gak terpisahkan

Batik Semen Rante

Foto: Batik Prabuseno

Biasanya dipakai sebagai kain sarung atau pakaian adat pada upacara-upacara adat di Toraja. Motif ini punya bentuk rantai dan tumbuhan yang saling terhubung. Artinya sederhana, dua hati yang udah nyatu gak akan mudah dipisahkan. Filosofinya, “Hubungan yang kuat bukan karena gak pernah retak, tapi karena selalu diperbaiki setiap kali patah.” Motif ini cocok buat seragam pernikahan keluarga atau pasangan yang mau tampil anggun tapi punya pesan simbolis yang dalam.

Batik Sido Luhur, doa untuk rumah tangga yang bermartabat

batik sido luhur

Motif batik klasik Jawa, berasal dari Surakarta dan dikembangkan di keraton Yogyakarta, dan sering digunakan dalam upacara penting seperti mitoni (tujuh bulan kehamilan). Motif ini sering juga dipilih sama pasangan yang ingin hubungan rumah tangganya gak cuma bahagia, tapi juga dihormati dan membawa kebaikan untuk orang lain. Biasanya warnanya kombinasi coklat tua, hitam, dan emas yang ngasih kesan berkelas dan hangat.

Lintang Si Anak Nusantara, Tradisi Bubur Merah dan Bubur Putih

Batik emang bukan cuma kain biasa, tapi doa yang bisa dipakai. Setiap motifnya punya cerita, punya harapan. Jadi kalau warga lagi milih baju pernikahan, yang dipikirin jangan cuma mana yang bagus pas difoto, tapi juga mana yang bisa nyimbolin doa pasangan.

Ditulis oleh:
Atun Gorgom
Bacaan 3 menit
Dilihat :
48

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait