Ternyata Bapak Bisa Bilang "Terima Kasih" di Situasi-Situasi Ini, Pak!

Bacaan 3 menit

Ucapan “Terima Kasih” memang kadang sering banget kita anggap remeh. Padahal ucapan ini merupakan salah satu kata yang powerful. Budaya mengucapkan terima kasih sebenernya penting banget untuk diterapkan karena bisa membangun ikatan yang positif dengan orang lain yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk mengungkapkan rasa gratitude dan apresiasi, ternyata ucapan “Terima Kasih” bisa digunakan pada situasi-situasi yang lain juga, pak. Situasi-situasi tersebut adalah sebagai berikut,

Bilang "Terima Kasih" Ketika Menerima Pujian

Kita sering banget menolak pujian yang diberikan oleh orang lain dengan menganggap remeh pernyataan mereka atau berusaha overly humble terhadap pujian yang mereka berikan. Kalo bapak menolak pujian yang tulus dari orang lain, bapak terkesan tidak menghargai dan mengakui orang yang sudah memberikan pujian. Padahal dengan bilang "Terima Kasih", bapak sudah termasuk menghargai dan menghormati orang yang memberikan pujian. Selain itu, kalo bapak dipuji sama orang lain, nikmati aja momennya, pak. Humble memang harus, tapi overly humble itu kurang tepat.


Contoh : “Wah sepatunya keren, pak!”


Daripada bilang “Iya nih, baru sempet saya pake, sebenernya udah lama banget ini sepatu.”

Mending bilang “Terima Kasih, pak! Saya seneng, bapak suka sama sepatu saya.”

 

Bilang "Terima Kasih" ketika Bapak Telat

Emang kalo dipikir-pikir aneh ketika bilang makasih ketika bapak terlambat, tapi sebenernya itu adalah respon yang baik. Biasanya kalo orang terlambat menghadiri sesuatu, pas masuk pintu pasti bilangnya “Maaf, saya terlambat.” Sebenernya respon ini juga gak masalah, tapi ini menunjukkan kalo situasi keterlambatan ini berpusat pada bapak. Kalo bapak bilang “Terima Kasih” bapak bisa memutarbalikkan situasi dan terlihat menghargai pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang yang udah nungguin bapak. 


Contoh : Bapak telat 12 menit buat meeting


Daripada bilang    “Maaf telat, macet banget tadi soalnya.”

Bapak bisa bilang “Terima Kasih bapak-bapak atas kesabarannya”

 

Bilang "Terima Kasih" Ketika Menghibur Seseorang

Ketika seseorang yang bapak kenal dateng dengan membawa kabar buruk, situasinya kadang bisa jadi awkward. Bapak mau jadi sosok teman yang baik, tapi kadang bapak gatau apa yang harus diucapkan ke teman bapak. Sebenernya gapapa pak kalo bingung dan gatau apa yang harus diucapkan. Yang penting adalah bapak hadir dan merasa berterima kasih karena mereka yang lagi sedih dateng ke bapak dan percaya sama bapak. 


Contoh : Adik bapak abis kehilangan pekerjaan


Daripada bilang “Seenggaknya kamu gak ada tanggungan”

Bapak bisa bilang “Terima kasih ya, udah mau sharing dan cerita. Kalo ada apa-apa bakal saya bantu sebisa saya”

 

Bilang "Terima Kasih" Ketika Menerima Feedback yang Membangun

Feedback ini sebenernya sangat membantu, tapi terkadang kita jarang melihatnya seperti itu. Ketika bapak dapet feedback dari atasan mengenai performance review bapak atau keluhan dari pelanggan, reaksi normalnya adalah bersikap defensif. Emang agak tricky di poin yang ini, pak. Tapi simplenya, bapak bisa bilang “Terima Kasih” dan menggunakan feedback yang didapatkan untuk memperbaiki bahkan meningkatkan kinerja bapak.


Contoh : “Performa kamu bulan ini menurun, saya rasa performa kamu bisa lebih baik dari ini”


Daripada bilang “Iya, pak. Sebenernya begini pak….“

Bapak bisa bilang “Terima Kasih sudah menaruh banyak harapan kepada saya, pak”

 

Bilang Terima Kasih ketika Bapak Ragu Harus Bilang Makasih Apa Engga

Kalo bapak ragu, bilang aja “Terima kasih”. Gak ada ruginya, pak. Gak ada salahnya juga pak untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada orang-orang yang hadir dalam hidup bapak. 


“Apa saya harus kirim kartu ucapan Terima Kasih di situasi ini?” Ya kirim aja, pak.

“Driver ojolnya harus saya tip kagak ya?” Kalo bapak belom bisa ngetip, seenggaknya bilang Terima Kasih, pak. 

Bilang “Terima Kasih” lebih sering, pak.

Overall, ucapan "Terima kasih" ini adalah ungkapan sederhana yang bisa mempererat hubungan dan memberikan suasana yang positif baik dalam lingkungan profesional, sosial, maupun pribadi. Terima kasih pak, sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini.

Ditulis oleh:
Jamal Robot
Bacaan 3 menit
Dilihat :
244

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait