Asal Usul Pengharum Ruangan dari Dupa Kuno sampai Diffuser Modern yang Ada di Rumah

Bacaan 4 menit

Bapak pernah gak masuk ke rumah setelah seharian di jalan, terus langsung nyium wangi lavender, kopi, atau aroma “hotel mahal”, padahal bukan rumah Sultan? Nah, itu semua berkat satu benda yang sering gak keliatan tapi cukup berjasa, yaitu pengharum ruangan. Tapi pernah kepikiran gak, wangi-wangian ini datang dari mana sih? Siapa manusia kreatif pertama yang mikir, “Kayaknya ruangan ini harus dikasih aroma dikit biar gak bau”? Ternyata sejarahnya panjang banget, Pak, dari zaman manusia bakar-bakaran sampai zaman diffuser modern yang tampilannya kayak alat skincare.

Zaman Kuno

Asal Usul Pengharum Ruangan dari Dupa Kuno sampai Diffuser Modern yang Ada di Rumah

Sebelum ada aerosol dan lilin wangi yang bentuknya minimalis, manusia purba ngandelin cara paling simpel, yaitu ngebakar sesuatu. Di Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno, mereka ngebakar resin, kemenyan, daun aromatik, dan kayu-kayuan wangi. Tujuannya macem-macem, Pak. Ada yang buat upacara religius, ngusir roh jahat, atau sekadar nutupin bau hewan ternak di rumah. Resin kayak frankincense dan myrrh dulu dianggap barang mewah. Wangi yang kita nikmati murah meriah hari ini adalah versi modern yang jalurnya jauh lebih sederhana dibanding zaman kaisar.

Cina Kuno, Cikal Bakal Aromaterapi Rumahan

Cina ini salah satu pelopor aromaterapi ruangan. Mereka pake kayu cendana, herbal wangi, dan dupa yang dibakar di tungku kecil bernama xianglu. Ruang-ruang keluarga berada biasanya punya tempat khusus buat ritual bakar aroma. Fungsinya bukan cuma bikin ruang enak dicium, tapi juga nenangin hati, buka pikiran, dan bantu meditasi. Kalau sekarang kita pakai diffuser essential oil pas lagi stres, nah itu sebenarnya warisan ribuan tahun dari tradisi Cina, Pak.

Jepang, Wangi Jadi Ritual Ketenangan

Dari Cina, budaya wangi ini nyebar ke Jepang. Di Jepang, pengharum ruangan berkembang jadi seni bernama Kōdō (香道), the way of incense. Bukan cuma bakar dupa, tapi ada ritualnya kayak wangi tertentu dipakai buat fokus, wangi lain buat meditasi, dan ada juga wangi khusus buat nyambut tamu. Rumah-rumah tradisional Jepang yang bersih dan minim dekorasi biasanya ngejadiin aroma sebagai hiasan yang gak terlihat. Dari sinilah konsep pengharum modern Jepang lahir, termasuk gel wangi, pengharum toilet yang super kuat, sampai reed diffuser yang sekarang ngehits di seluruh dunia.

India, Agarbatti dan Aromanya yang Mendunia

India punya sejarah panjang dalam penggunaan aroma. Pengharum ruangan di sana dikenal sebagai agarbatti atau dupa batang. Selain dipakai dalam ritual keagamaan, agarbatti juga digunakan di rumah buat ngusir bau masakan, nenangin pikiran, dan bikin suasana rumah lebih tenteram. India juga pelopor penggunaan bahan aromatik kayak vetiver, patchouli, melati, dan sandalwood. Bahan-bahan inilah yang jadi cikal bakal minyak aromaterapi modern yang kita pakai sampai sekarang.

Timur Tengah, Rumah Harum Sejak Ribuan Tahun

Di wilayah Arab, Yaman, Oman, dan sekitarannya, tradisi wewangian udah mendarah daging. Mereka pake oud (gaharu), bukhur, resin aromatik, sampe kayu aromatik yang dibakar. Rumah-rumah di Timur Tengah biasanya punya kebiasaan bakar bukhur buat menyucikan ruang dan bikin tamu merasa dihormati. Aroma oud, amber, musk, semuanya punya akar sejarah panjang dan akhirnya menginspirasi banyak jenis pengharum ruangan modern yang mengusung “Middle East scent”.

Rekomendasi Parfum Lokal Terbaik yang Kualitasnya Setara Produk Luar

Eropa Kuno dan Abad Pertengahan, dari Potpourri ke Pengharum Modern

Asal Usul Pengharum Ruangan dari Dupa Kuno sampai Diffuser Modern yang Ada di Rumah-potpourri

Nah, ini bagian penting, Pak. Eropa adalah pelopor pengharum ruangan yang suka bapak pake sebagai pengharum di rumah. Tapi sebelum aerosol ditemuin, mereka bikin wewangian sendiri yang dinamain potpourri. Potpourri ini campuran bunga kering, kulit jeruk, rempah, kayu manis, cengkih, dan minyak esensial. Dulu potpourri bukan dekorasi cantik kayak sekarang. Ini solusi serius buat rumah-rumah di Eropa yang waktu itu sering bau karena penghuninya jarang mandi, hidup berdampingan dengan hewan, dan dapur tradisional yang penuh asap. Nama “Potpourri” sendiri dari bahasa Prancis, pot artinya pot, pourri artinya fermented. Jadi secara harfiah, potpourri adalah wadah fermentasi wangi. Konsep potpourri ini menginspirasi berbagai bentuk pengharum hari ini, kayak aroma sachet, lilin aromaterapi, reed diffuser, gel wangi, bahkan pengharum “dry fragrance” kering.

Revolusi Industri, Wangi Jadi Produk Massal

Setelah teknologi destilasi berkembang di tahun 1800–1900-an, segala jenis minyak wangi mulai diproduksi lebih murah. Baru deh muncul parfum sintetis, lilin aromaterapi, pengharum ruangan bubuk, dan layanan wangi buat rumah-rumah bangsawan. Dari sinilah ide pengharum modern mulai kebentuk.

Amerika Sebagai Pencipta Pengharum Aerosol Modern

Setelah Perang Dunia II, teknologi aerosol awalnya dipakai buat insektisida dan industri militer. Terus ilmuwan mikir, gimana kalau kalengnya diisi pakai aroma bunga aja. Muncullah air freshener aerosol pertama yang penyebarannya cepat, tinggal semprot beres, cocok menghadapi tamu mendadak yang udah di depan gang. Sampai hari ini, aerosol adalah bentuk yang paling cepat dan praktis. Bapak pun sering pakai ini karena tinggal cekrek, ruangan langsung bersih secara aroma.

Era Modern Diffuser, Lilin Wangi dan Gel Aromaterapi

Diffuser

Begitu masuk tahun 2000-an, pengharum ruangan naik kelas jadi elemen lifestyle. Muncul inovasi kayak electric diffuser (ultrasonic), reed diffuser, aroma gel, automatic spray, atau lilin aromaterapi vegan. Teknologinya makin fokus ke keamanan anak, ketahanan wangi, bahan non-toksik, dan bahan-bahan natural. Konsep aromaterapi dari Cina–Jepang, oud dari Timur Tengah, potpourri dari Eropa, dan aerosol dari Amerika semua melebur jadi pengharum ruangan modern yang sekarang ada di rumah kita.

Rekomendasi Pewangi Ruangan yang Mungkin Bapak Belom Pernah Coba

Wewangian punya efek psikologis langsung ke otak, Pak. Menurut berbagai jurnal psikologi, wangi lavender nurunin kecemasan, citrus ningkatin fokus, peppermint bantu energi, sandalwood menenangkan, dan wangi-wangi floral bantu tidur. Tapi kalo buat di rumah, mending pilih pengharum ruangan yang bisa ngebangun suasana nyaman, rasa damai, dan bikin mood lebih stabil biar makin betah di rumah buat quality time sama keluarga.

Ditulis oleh:
Atun Gorgom
Bacaan 4 menit
Dilihat :
23

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait