Cara Mengelola Gaji yang Pas-Pasan (berdasarkan pengalaman)

Bacaan 2 menit

Saya yakin semua orang akan mengalami kesulitan dalam memanage uang yang didapatkan dari gaji. Tapi kali ini izinkan saya memberikan cara mengelola gaji yang pas-pasan berdasarkan pengalamannya Pak Agus Peter Jaelani SE. SKCK, PWG, MBS.

Stay Calm

Waktu pertama kali saya kerja, tahun 2004 pada saat itu, saya masih ingat sekali penghasilan saya 3 juta perbulan itupun karena saya bekerja lembur. Alhasil, penghasilan saya dalam 1 bulan hampir 2 kali lipat dari yang seharusnya saya terima. Pada saat itu, uang yang didapatkan tergolong lumayan untuk orang seperti saya. Namun saya tidak mau terbawa euforia, dengan membeli barang-barang yang saya “pengen” melainkan barang-barang yang saya butuhkan. Seperti baju kerja, celana kerja, dasi kerja, kaos kaki, sepatu, itupun tidak saya beli dengan waktu yang bersamaan.

Gaji dibagi 3 Pos

Feeling saya mengatakan saat itu, kalau tidak ada tujuan uang yang saya dapatkan buat apa saja, bisa-bisa uang saya awur-awuran ga jelas karena tujuannya ga jelas. Jadinya uang penghasilan 3 juta yang saya dapatkan saya bagi menjadi 3 pos:

  1. 1 juta untuk biaya operasional kerja sehari-hari (Ongkos, Makan siang, Pulsa Telpon, dll)
  2. 1 juta untuk biaya di luar kantor (Pacaran, Nongkrong sama Temen), dan
  3. 1 juta lagi saya berikan ke orang tua saya (berkah banget ini pak)

Harus Jadi Barang

Uang hasil jerih payah (gaji) harus ada bentuknya, pak. Karena itu saya pengen banget rasanya punya motor supaya bisa pacaran keliling naik motor, ga naik angkot lagi. Akhirnya waktu itu saya nyicil motor 300 ribuan/bulan yang saya ambil dari pos “biaya di luar kantor”. Nah tapi inget pak ga usah modif-modif motor dulu, gaji pas-pasan jangan banyak gaya, pak. Jangan lupa bapak sesuaikan pengeluaran “biaya di luar kantor” tadi. Nongkrong dikitin, pacaran ga usah tiap minggu makan di restoran. Dulu pak, saya kalau mau beli barang lagi, tunggu cicilan motor lunas, nunggu gaji naik atau kalau ada bonus dari perusahaan. Intinya kudu sabar, jangan impulsif.

Investasi

Jujur pak, dulu dengan gaji yang pas-pasan saya belum bicara investasi ke emas apalagi ke saham, soalnya kagak ngarti, pak. Tapi ternyata setelah saya telaah, saya investasi di sisi yang lain yaitu memperbanyak relasi. Alhamdulillah pak, dari relasi-relasi tersebut terbuka untuk geser ke tempat lain untuk mendapatkan penghasilan yang lebih lagi. Semua ada prosesnya pak dan kita mesti sabar. 

Sampe sekarang saya masih pake cara-cara di atas, pak. Semoga cara mengelola gaji yang pas-pasan ini bisa bermanfaat ya. Kalau belum saatnya punya ya sabar aja, jangan diburu oleh nafsu untuk belanja yang tidak dibutuhkan

Ditulis oleh:
Jamal Robot
Bacaan 2 menit
Dilihat :
87

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait