Dari Luas 18m Sampai Aturan Renovasi, Apakah Rumah Subsidi Masih Ideal?

Bacaan 2 menit

Rumah subsidi ini pan program pemerintah buat bantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) biar bisa punya rumah sendiri. Tapi warga udah tau belom kalo ada aturan baru dari rumah subsidi ini.

Update Aturan Rumah Subsidi (2024–2025)

rumah subsidi

Biar gak beli rumah cuma karena brosurnya manis, nih ringkasan aturan terbarunya:

Luas bangunan: 18–36 m²

Iya, Pak. 18 m². Itu artinya, kamar utama aja udah nyentuh dinding dapur. Kalo kata Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), Pak Joko Suranto, aturan penurunan batas minimal luas bangunan ini karena ada keterbatasan lahan, khususnya di  perkotaan nih. Tapi di sisi lain, pemerintah masih kepengen nyediain rumah yang terjangkau buat MBR.

Luas tanah 25–200 m²

Ada potensi diperluas, tapi dengan izin. Kalau mau nambah dapur? Izin dulu. Mau tambahin kanopi? Izin. Mau nyender doang di tembok tetangga? Wah, itu mah urusan beda lagi.

Syarat penghasilan

Maksimal penghasilan Rp8 juta di luar Jabodetabek dan Rp12 juta untuk daerah Jabodetabek. Kabar baik buat yang kerja formal. Tapi yang kerja lepas? Siapin dokumen lebih banyak dah.

Harga maksimal rumah

Mulai dari Rp162 juta buat di luar pulau Jawa dan ada juga yang sampai Rp180 jutaan. Cicilannya sekitar Rp600–900 ribu per bulan. Lebih murah dari biaya langganan skincare istri.

Pertimbangan Rumah Subsidi 

Yang bikin menarik dari rumah subsidi ini adalah cicilannya super ringan, jadi gak bikin dompet boncos tiap akhir bulan. Udah gitu tenornya panjang sampai 20 tahun. Anak udah kuliah, bapak masih nyicil. Di tambah dukungan pemerintah dan bunga tetap, jadi gak ikut inflasi yang suka ikut-ikutan mahal. Tapi ada juga hal yang bisa bikin bapak ragu buat ambil rumah subsidi ini, yaitu ukuran rumah yang super minimalis, kalau anak udah dua, kemungkinan gak bisa main dalem rumah. Keterbatasan renovasi juga nih pak, banyak bener larangannya, tapi realitanya hampir semua pemilik rumah subsidi pasti renov., diam-diam atau terang-terangan. Udah gitu, lokasi sering di pinggiran, kadang jarak ke minimarket lebih jauh.

Hal-Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Beli Rumah Subsidi

rumah subsidi

Cek lokasi dan fasilitas sekitar

Rumah subsidi sering dibangun di lahan yang jauh dari pusat aktivitas. Cek dulu akses ke sekolah, rumah sakit, transportasi umum, dan tempat jajan gorengan yang enak.

Cek legalitas developer dan dokumen lengkap

Jangan sampai udah DP, tau-tau proyeknya mangkrak. Pastiin kalo developer terdaftar resmi, punya IMB dan sertifikat SHM/SHGB, dan proses KPR lewat bank resmi kayak BTN, Mandiri, dan lainnya.

Kalkulasi kemampuan finansial jangka panjang

Jangan cuma mikir bisa bayar bulan ini. Coba pikir juga, bapak punya dana darurat gak? Cicilan aman gak kalau istri hamil lagi? Siap gak 20 tahun ke depan bayar sambil bayar sekolah anak?

Tanya-tanya ke penghuni lama

Mereka bisa kasih info yang gak ada di brosur. Misalnya, air sering mati apa engga, ada tukang bakso tiap sore atau harus jauh lagi jaraknya buat ketemu jualan yang enak. Terus signal Wi-Fi lancar gak buat kerjaan remote?

Rumah bukan soal luasnya, tapi soal siapa yang mau sama-sama bertahan di dalamnya. Tapi kalo sempit banget ya mending ngopi dulu, Pak. Pikirin matang-matang.

Ditulis oleh:
Atun Gorgom
Bacaan 2 menit
Dilihat :
6

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait