Fashion Item yang Gak Dianjurin Dipake Pas Naik Pesawat Demi Keselamatan

Bacaan 3 menit

Naik pesawat itu bukan cuma soal duduk manis sambil nunggu snack datang. Ada banyak hal kecil yang ternyata ikut ngaruh ke keselamatan kita di udara, termasuk apa yang kita pakai. Iya, Pak. Fashion item yang bapak pilih waktu ke bandara itu bisa jadi penentu, perjalanan aman atau malah bikin ribet kalau terjadi kondisi darurat.

Kadang kita suka mikir, “Yang penting rapi dan nyaman, udah cukup.” Padahal di pesawat, outfit itu bukan sekadar gaya. Ada alasan teknis dan keselamatan yang bikin beberapa pakaian sebenarnya gak dianjurin untuk dipake. Dan jangan salah, ini bukan teori konspirasi ya, regulasi keselamatan penerbangan internasional beneran memperhatikan hal beginian.

Safety Mindset yang Mungkin Bisa Bapak Terapin Ketika Naik Pesawat

Salah satu fashion item yang paling gak dianjurin adalah sepatu hak tinggi atau high heels. Memang sih, bagi sebagian orang heels itu bikin percaya diri naik satu level. Tapi di pesawat, high heels itu musuh utama keselamatan. Kalau terjadi keadaan darurat dan bapak atau penumpang lain harus lewat evacuation slide, heels bisa merusak dan melubangi permukaannya. Slide itu satu-satunya jalan keluar cepat kalau ada apa-apa, jadi kalau bocor gara-gara alas kaki tajam, ya tamat dah seluruh rencana evakuasi. Itu sebabnya pramugari pun diwajibkan melepas heels mereka saat take-off dan landing. Mereka bukan cuma gaya-gayaan pakai sepatu datar, tapi memang demi keselamatan bersama. Sebaliknya, sandal jepit yang kelihatannya santai dan nyaman, juga termasuk yang tidak dianjurkan. Kebayang gak kalau terjadi evakuasi dan bapak harus lari cepat? Sandal jepit itu gampang banget copot. Begitu copot, kaki bapak langsung bersentuhan sama lantai kabin yang bisa aja panas, kotor, atau dipenuhi puing kecil. Belum lagi resiko tersandung. Evakuasi itu bukan lari-lari kecil di taman, Pak. Semua orang harus bergerak cepat tanpa boleh ada yang kepleset gara-gara sandal lima belas ribuan yang copot di tengah jalan.

Fashion Item yang Gak Dianjurin Dipake Pas Naik Pesawat Demi Keselamatan

Terus ada juga pakaian berbahan sintetis ketat seperti polyester 100% atau spandex yang super melekat ke kulit. Masalahnya bukan soal gaya, ini bahan gampang meleleh kalau kena panas ekstrem. Dalam situasi kebakaran atau paparan asap panas, bahan sintetis bisa menempel ke kulit dan bikin luka bakar yang jauh lebih parah. Itu juga salah satu alasan kenapa regulator penerbangan di luar negeri menyarankan penumpang memakai bahan yang lebih natural seperti katun jika memungkinkan. Bahan katun mungkin gak membuat bapak tampil seperti model gym, tapi kalau ngomongin keselamatan, katun jauh lebih bersahabat.

Aksesori logam besar juga salah satu yang sering bikin masalah. Bukan soal penampilan gothic bapak yang terlalu kuat, tapi aksesori logam ukuran besar itu rawan tersangkut waktu harus bergerak cepat. Bayangin bapak pakai sabuk kepala besi setebal donat, atau kalung yang besar banget sampai nempel di leher. Di lorong pesawat yang sempit, hal-hal begini bisa nyangkut ke sandaran kursi, seatbelt orang, atau tepian pintu darurat. Dan dalam kondisi panik, hal kecil seperti itu bisa bikin bapak atau orang lain jatuh ke belakang. Pergerakan dalam pesawat bahkan di kondisi normal aja udah mirip teknik zig-zag pemain futsal, apalagi kalau dalam keadaan darurat.

Hal yang sering diremehin lainnya adalah pakaian yang terlalu panjang, kayak rok atau gaun yang menjuntai. Kalau penumpang harus bergerak cepat keluar pesawat, pakaian yang terlalu panjang bisa menghambat langkah, bikin tersandung, atau bahkan nyangkut. Pesawat itu bukan runway fashion week, pesawat punya lorong sempit, ruang geraknya terbatas, dan semua orang harus gerak cepat.

Khusus buat bapak yang demen pake jaket segede gaban, yang empuknya kayak kasur gulung. Nyaman sih, tapi dalam kondisi darurat, pakaian tebal bisa memperlambat gerakan. Bayangin harus membungkuk, merangkak, atau bergerak cepat dengan jaket seberat tiga kilo. Boro-boro bisa gesit, mau bangun dari kursi aja udah kayak bangunin anak yang lagi tidur pulas.

Dan terakhir yang sering kejadian, bapak copot sepatu lalu pake kaus kaki doang. Memang enak sih buat istirahat. Tapi kalau ada keadaan darurat, kaus kaki kagak cocok buat pelindung kaki bapak. Lantai kabin bisa panas, licin, atau penuh serpihan benda kecil. Jalan dengan kaus kaki adalah cara cepat kalo bapak mau kepeleset. Jadi, kalau pun mau copot sepatu selama terbang, tetap siapkan sepatu slip-on di depan kaki bapak supaya bisa langsung dipake kalau situasinya udah darurat.

Fashion Item yang Gak Dianjurin Dipake Pas Naik Pesawat Demi Keselamatan

Intinya, Pak, naik pesawat itu bukan cuma soal nyaman dan gaya. Situasi darurat emang jarang, tapi bukan berarti gak mungkin terjadi. Dan saat kondisi itu muncul, outfit yang bapak pakai bisa nentuin seberapa cepat bapak bergerak, seberapa aman bapak melindungi diri, dan seberapa besar peluang bapak bantu orang lain. Jadi mending pilih pakaian yang aman, praktis, dan gak menghambat gerakan. Karena kalau sampai terjadi keadaan darurat, kita pan kagak mau terjebak gara-gara heels tajam, aksesoris oversized, atau sandal jepit yang copot di detik-detik krusial.

Permintaan-Permintaan yang Ternyata Bisa Warga Minta Saat di Pesawat

Bukan berarti bapak gak boleh gaya. Boleh banget. Tapi mungkin lebih baik gaya itu ditahan dulu sampai mendarat. Di pesawat, yang penting itu selamat. Baru setelah keluar runway, bapak mau tampil kayak duta fashion Citayam pun boleh banget.

Ditulis oleh:
Atun Gorgom
Bacaan 3 menit
Dilihat :
14

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait