
Warga pasti kagak asing sama yang namanya logam mulia, kayak emas, perak, platinum, dan lain-lain. Pasti banyak juga yang beli emas buat dijadiin alat investasi. Emas ini udah jadi barang sakral, mulai dari mahar nikah, tabungan emak-emak, sampai instrumen investasi jangka panjang. Tapi begitu harga emas terus naik, perak mulai dilirik. Apalagi perak punya harga jauh lebih murah, jadi lebih gampang dibeli sama investor kecil. Tapi apa iya, perak bisa gantiin emas?
Dalam beberapa bulan terakhir, harga perak global nunjukin kenaikan yang lumayan besar, salah satu alasannya karena permintaan industri lagi tinggi, terutama elektronik dan panel surya, pasokan terbatas, dan tren investasi alternatif selain emas. Kalau harga emas cenderung naik karena faktor ketidakpastian ekonomi global, harga perak sering naik karena gabungan antara permintaan industri dan juga investasi. Artinya, harga perak lebih dinamis dari emas.
Fungsinya juga beda, antara emas dan perak ini. Emas jadi instrumen penyimpan nilai udah dari zaman nenek moyang. Orang beli emas buat ngelindungin nilai kekayaan jangka panjang. Harganya stabil, bahkan pas ekonomi lagi gonjang-ganjing. Sedangkan perak ini, setengah aset investasi, setengah komoditas industri. Perak banyak diminta di pabrik, teknologi, dan energi terbarukan. Jadi harganya lebih fluktuatif dan sensitif terhadap tren ekonomi global.
4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beli Emas
Kelebihan investasi perak sendiri, harga lebih murah jadi cocok buat investor pemula yang modalnya belum besar. Potensi pertumbuhan juga lebih cepat pas permintaan industri naik. Bisa jadi diversifikasi aset, dan banyak dipakai di industri masa depan. Tapi ada kekurangannya juga, dari harga perak yang bisa turun cepat kalau industri lesu, nilai historis yang gak sekuat emas, dan gak semua bank atau pegadaian nerima perak dengan mudah. Selain itu juga perak butuh ruang penyimpanan lebih besar, volume-nya lebih gede daripada emas dengan nilai yang sama. Kalau emas 1 gram bentukannya kecil tapi berharga, perak 1 gram kecil tapi harus banyak dulu baru kerasa nilainya.
Kalau dari analis Goldman Sachs sendiri, perak gak punya profil institusional dan ekonomi kayak emas. Makanya perak gak diakui dalam kerangka cadangan IMF dan gak punya peran signifikan di portofoilio bank sentral modern. Tapi kalau warga tertarik buat investasi ke perak, jangan asal beli kayak beli gorengan. Ada beberapa strategi yang bisa dipertimbangin dari mulai cari tau tren industri global, mulai dengan nominal yang kecil, nyimpen dalam bentuk batangan, dan gak naro semua dana di perak.
Jadi sebenernya perak ini bisa gantiin emas apa kagak? Emas bisa dijadiin investasi jangka panjang, sedangkan perak bisa jadi peluang jangka menengah yang punya potensi cuan lebih fluktuatif.