Minuman teh punya sejarah ribuan tahun. Asalnya sendiri dari Tiongkok, tepatnya dari daerah Yunnan. Dan pertama kali diminum bukan buat gaya-gayaan, tapi sebagai minuman herbal. Nah, dari Tiongkok ini, ada dua jalur besar penyebaran teh. Ada yang lewat darat atau Jalur Sutra, dan lewat laut atau perdagangan maritim. Uniknya, jalur ini yang bikin dunia kebagi jadi dua kelompok penyebutan teh, antara cha dan tea.
Jalur darat, “Cha” nyebat lewat Asia
Dulu sebelum ada kapal besar, teh keluar dari Tiongkok lewat Jalur Sutra, rute perdagangan darat yang ngehubungin Asia Timur sampai Timur Tengah. Di Tiongkok bagian utara dan tengah, orang menyebut teh sebagai “cha” (茶). Kata ini yang kemudian kesebar ke negara-negara yang terhubung lewat darat, kayak Jepang dengan ocha, Korea dengan cha, India dan Rusia dengan chai, atau Timur Tengah dengan shai. Makanya, kalau bapak jalan-jalan ke India, Turki, atau Rusia, penyebutan teh hampir selalu disebut dengan versi “cha”. Fakta menariknya nih, istilah cha sendiri dari sarjana yang namanya Lu Yu nulis Cha Jing atau Teh Klasik, tapi Pak Lu ini malah salah nulis dengan ngilangin tanda silang dari karakter huruf tu. Ini bikin kata cha yang jadi beda banget.
Rekomendasi Merk Teh Yang Sepet Buat Bapak Si Petualang Rasa
Jalur Laut, “Tea” yang nyebar lewat Eropa
Sedangkan, di Tiongkok bagian selatan, khususnya Fujian, masyarakat nyebut teh sebagai “te” dengan logat Hokkien. Waktu bangsa Belanda dan Portugis mulai berlayar ke Asia di abad ke-17, mereka berdagang di pelabuhan Fujian. Dari sinilah kata “te” dibawa ke Eropa lewat kapal dagang VOC. Makanya lahirlah penyebutan “tea” di negara-negara yang kenal teh lewat jalur laut, kayak Inggris dengan tea, Belanda dengan thee, Prancis dengan thé, Jerman dengan Tee, dan Indonesia dengan teh. Jadi, teh di Indonesia awalnya bukan dari Jepang, tapi dari Hokkien via Belanda.
Rekomendasi Merk-Merk Teh Enak Buat di Rumah
Tapi pak, walopun beda penyebutan, teh ini masih sama-sama jadi barang bernilai tinggi buat para bangsawan. Kalo sekarang sih udah bisa dinikmatin sama semua kalangan, dan jadi kegiatan para sosialita yang serius banget sama dunia teh.
