
Kemarenan saya abis liat orang Inggris mukbang makanan Indonesia, keliatan sedep banget dia makan. Tapi saya jadi gagal fokus pas mas-mas Inggris ini bilang, "Di Inggris gak banyak restoran kayak di Indonesia". Lah, kok restoran gak sebanyak di Indonesia ya? Padahal di kota-kota besar Indonesia, setiap 100 meter bisa ketemu warteg, warung kopi, pecel lele, sampai restoran fancy. Tapi ini bukan karena orang Inggris gak doyan makan, emang karena budaya makannya beda jauh dari kita.
Orang Inggris lebih sering makan di rumah
Kalau di Indonesia makan di luar itu kayak gaya hidup. Sarapan bubur ayam, makan siang di warteg, makan malam di pecel lele. Sedangkan orang Inggris justru sebaliknya, mereka lebih nyaman masak sendiri di rumah. Masakan rumah mereka juga simpel banget, dari daging panggang, kentang rebus atau mashed, sayuran rebus, dan gravy atau saus kental andalannya mereka. Buat orang Inggris, makan di restoran itu cuma untuk acara spesial, bukan rutinitas harian. Makanya jumlah restoran kecil gak sebanyak di Indonesia.
Makan di luar itu mahal banget
Harga makan di restoran Inggris bikin bapak mikir dua kali, apalagi kalau bawa keluarga. Satu porsi makanan biasa aja bisa tembus £15–30 atau sekitar 300–600 ribu rupiah. Belum termasuk service charge 10–12.5%, tip, dan pajak. Jadi jangan kaget kalau banyak orang Inggris lebih milih masak di rumah karena lebih murah. Kalau di Indonesia, makan sepiring ayam geprek dan teh manis masih bikin dompet senyum. Kalau di sana, makan di luar bikin dompet tegang.
Makanan-Makanan Kesukaan Bapak yang Ternyata Warisan Zaman Belanda
Budaya Pub dan takeaway lebih banyak
Di Inggris, nongkrong bukan di restoran, tapi di pub sambil minum bir dan ngobrol santai. Budaya mereka juga udah kentel banget sama takeaway, jadi beli makanan cepat saji, terus makan di rumah. Kalau bapak jalan sore di sana, yang rame bukan restoran, tapi fish and chips takeaway, kebab shop, atau Indian curry house. Makanya dari luar kesannya restoran dikit bener, padahal cara makannya aja yang beda.
Cuaca bikin orang males keluar rumah
Ini faktor yang sering diremehin, cuaca Inggris itu gak bersahabat. Musim dingin panjang, hujannya sering, anginnya juga kejem bener. Kalau di Indonesia, nongkrong sore sambil ngopi itu nikmat. Kalau di Inggris, mending nonton TV di rumah sambil selimutan. Cuaca ini bikin budaya makan di luar gak sekuat negara tropis.
Izin dan pajak buka restoran itu ribet
Kalau di Indonesia orang bisa buka warung kecil dengan modal seadanya, di Inggris beda cerita. Izin usaha panjang, pajak tinggi, peraturan kesehatan ketat, dan biaya sewa tempat mahal. Jadi yang bisa buka restoran biasanya bisnis besar atau restoran franchise. Gak heran jumlah restoran kecil terbatas.
Kisaran Harga Franchise Makanan dari Brand Lama sampe yang Lagi Rame
Makanan tradisional Inggris sendiri cenderung simple, kagak banyak bumbu dan macem-macem bahan kayak di Indonesia. Makanya, gak banyak juga restoran tradisional yang buka di sana. Malah lebih banyak hidangan internasionalnya.